.png "Tidar")
 |
| Pelantikan Pengurus Pusat IKA Unimed Periode 2025–2029 digelar di Grand Inna Hotel Medan pada Minggu (20/7/2025). Dalam pelantikan tersebut, Jafaruddin Harahap, S.Pd., M.Si., kembali dipercaya untuk memimpin sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Negeri Medan (IKA Unimed). |
MEDAN, Bidik Nasional — Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof. Dr. Ir. Baharuddin, S.T., M.Pd., secara resmi melantik jajaran Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Medan (IKA Unimed) periode 2025–2029 pada Minggu, 20 Juli 2025. Pelantikan ini berlangsung secara hybrid, yakni luring di Grand Inna Deli Hotel Medan dan daring melalui platform Zoom serta disiarkan langsung di kanal YouTube Unimed.
Penetapan pengurus baru ini berdasarkan Keputusan Rektor Unimed Nomor: 0698/UN33/KPT/2025.
Dalam pelantikan tersebut, Jafaruddin Harahap, S.Pd., M.Si., kembali dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum IKA Unimed. Ia sebelumnya juga memimpin organisasi alumni tersebut pada periode sebelumnya.
 |
| Pelantikan IKA Unimed periode 2025–2029. |
Jafaruddin didampingi oleh jajaran pengurus inti, di antaranya:
Ketua Harian: Reza Faisal, S.Pd., M.Pd.Mat., C.Med.
Sekretaris Jenderal: Dr. Suriyadi, S.Pd., M.Pd.
Sekretaris Eksekutif: Agus Sastrawan Harahap, S.Pd., M.Pd.
Bendahara Umum: Dr. Novita, M.Pd.
Wakil Bendahara: Erydawati, S.Pd., M.Si., dan Muhammad Ikhwanuddin, S.Pd., M.Si.
Dalam sambutannya, Jafaruddin Harahap menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang kembali diberikan kepadanya untuk memimpin IKA Unimed. Ia menegaskan pentingnya peran alumni dalam membangun sinergi antara universitas dan masyarakat.
"Mari kita tingkatkan komitmen untuk memperkuat sinergi antara alumni, universitas, dan masyarakat. Saya mengajak seluruh pengurus dan alumni untuk bersama-sama mewujudkan IKA Unimed sebagai wadah yang inspiratif, berdampak, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan dan pembangunan bangsa," tegas Jafaruddin.
Sementara itu, Rektor Unimed, Prof. Baharuddin, dalam arahannya menekankan bahwa alumni adalah representasi nyata dari kualitas pendidikan sebuah universitas. Ia menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus yang dilantik, sembari mengingatkan pentingnya menjaga nama baik almamater.
 |
"Alumni merupakan duta-duta kita di berbagai sektor. Jejak langkah dan prestasi mereka adalah cerminan kualitas Unimed. IKA Unimed harus menjadi ruang kolaborasi dan pertukaran gagasan, sekaligus jembatan antara dunia akademik dan dunia kerja," ujar Rektor.
Prof. Baharuddin juga mendorong IKA Unimed untuk aktif mendukung Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan inkubasi kewirausahaan. Ia menyoroti bahwa Unimed setiap tahun meluluskan hampir 5.000 mahasiswa dan mencatat bahwa sekitar 90 persen tenaga pendidik di Sumatera Utara merupakan alumni Unimed.
"Kontribusi alumni sangat diharapkan dalam menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat. Jaga terus nama baik almamater di mana pun berada," pesannya.
 |
Acara pelantikan ini juga menghadirkan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., yang menekankan pentingnya pengembangan kompetensi individu dalam dunia pendidikan modern. Ia mengutip pemikiran Peter Drucker, pakar manajemen terkemuka, terkait pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan fleksibilitas kurikulum demi menciptakan pembelajar mandiri yang mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal HIMPUNI (Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia), Ir. Didit Hidayat A. Ratam, MBA., DBA., yang juga menyampaikan apresiasi atas pelantikan pengurus IKA Unimed.
"Kami akan terus mendukung langkah-langkah IKA Unimed. Kami berharap ikatan alumni ini mampu merangkul seluruh anggotanya dan memberi manfaat besar bagi bangsa," katanya.
 |
Ia menambahkan bahwa bergabung dalam organisasi alumni bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan hati yang menuntut komitmen dan kontribusi pemikiran.
"Banyak yang semangat di awal, namun sedikit yang bertahan di tengah jalan. Karena yang dibutuhkan bukan hanya waktu, tapi juga pikiran dan aksi nyata," tutupnya.
( Syafi'i )
Editor : Redaksi
.png "Tidar")
