• Jelajahi

    Copyright © BIDIK NASIONAL
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Ketua

    Iklan

    Perjalanan Hidup AKBP I Made Parwita: Dari Duka Kehilangan Orang Tua hingga Mengabdi sebagai Kasat Lantas Polrestabes Medan

    TIGA DARA
    Senin, 08 September 2025, September 08, 2025 WIB Last Updated 2025-09-08T16:22:33Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Senin, 8 September 2025

    Medan, (Bidik Nasional) – Perjalanan hidup AKBP I Made Parwita menjadi kisah perjuangan yang ditempa dari duka, doa, dan pengorbanan. Lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2009 sebagai perwira pertama berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda), Parwita membuktikan bahwa tekad untuk mengangkat derajat keluarga mampu melampaui segala keterbatasan.


    Lahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, Parwita harus menerima kenyataan pahit kehilangan ayahnya, almarhum I Made Wirta, sebelum sempat mendaftar ke Akpol. Sejak itu, sang ibu, almarhum Ni Ketut Suarti, menjadi tulang punggung keluarga sekaligus single parent. Dengan berjualan kerajinan khas Bali, ibunda Parwita menafkahi keluarga dan menyisihkan penghasilan demi menopang cita-cita anaknya.


    “Doa seorang ibu adalah kompas hidup yang tidak pernah salah arah,” ucap Parwita penuh haru saat ditemui di Medan, Kamis (4/9/2025).


    Di bangku akademi, Parwita menunjukkan prestasi. Ia dipercaya menjadi Komandan Pasukan Korps Bali sejak tingkat pertama hingga ketiga. “Itu semua berkat doa dan perjuangan ibu saya, termasuk saudara kandung saya. Apalagi ibu saya, seorang pedagang sekaligus single parent, tetap teguh mendukung hingga saya lulus,” tuturnya.


    Karier kepolisian Parwita terus menanjak. Ia pernah bertugas di Polda Jawa Timur, lalu setelah menamatkan pendidikan PTIK dimutasi ke Polda Gorontalo. Usai menyelesaikan sekolah Sespimmen, kini ia menyandang pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dan dipercaya menjabat Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polrestabes Medan sejak enam bulan terakhir.


    Dalam posisinya, berbagai capaian berhasil diraih, termasuk pengungkapan sindikat pembuat SIM palsu serta rekayasa lalu lintas untuk menekan kepadatan di inti kota Medan. “Hidup tidak menunggu keadaan sempurna, tetapi menjemput peluang dengan keberanian,” ujarnya tegas.


    Meski karier terus menanjak, Parwita tidak pernah lupa akar perjuangan hidupnya. Ia menegaskan, setiap langkah pengabdiannya di institusi Polri merupakan penghormatan bagi pengorbanan sang ibu.


    “Mengabdi pada negara adalah jalan mulia, tetapi mengangkat derajat keluarga adalah kemenangan sejati,” pungkasnya.

    (Syafii) Editor : Sakila

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +